Cari Blog Ini

Senin, 22 Oktober 2012

Ayah,Mengapa Aku Berbeda ?



Ayah, Mengapa Aku Berbeda? merupakan film drama Indonesia yang dirilis pada 17 November 2011 yang disutradarai oleh  Findo Purwono Hw serta dibintangi oleh Surya Saputra dan Dinda Hauw.
Ayah Mengapa Aku Berbeda adalah kisah adaptasi novel dan ceritaonline karya Agnes Davonar yang telah dibaca oleh lebih dari 2 juta pembaca online.
Pemeran
  §   Angel - Dinda Hauw
  §  Ayah Angel - Surya Saputra
  §  Nenek Angel - Rima Melati

Sinopsis
Namanya Angel. Cantik. Pintar. Berbakat. Dan... berbeda. Hidupnya ditakdirkan untuk terus melampaui tantangan. Ibunya meninggal saat melahirkannya, lalu ia dibesarkan dengan penuh cinta oleh Ayah dan neneknya. Angel sejak bayi dinyatakan tuna rungu.
Namun, ternyata Angel sangat cerdas, lebih cerdas dari anak seusianya. Dan karena dilahirkan oleh pasangan pianis, secara alami ia menguasai bakat yang sama. Karena kecerdasannya inilah Angel disekolahkan di sekolah umum, di mana ia akhirnya belajar memahami bahwa tak semua orang nyaman dengan perbedaan.
Agnes, gadis cantik yang merasa terancam dengan hadirnya Angel yang cantik, pintar, dan berbakat. Angel tak pernah lepas dari “serangan” Agnes yang bertubi. Di situ pulalah ada Hendra, cowok baik hati yang kemudian menjadi sahabat Angel, dan Martin cowok pacaran Agnes yang diam-diam lebih memperhatikan Angel.
Pada saat yang sama, ayah Angel mengalami masalah jantung. Pendapatan tak seberapa dari toko roti keluarga yang ia kelola, menghambat pengobatannya, sehingga Angel berusaha menambah penghasilan keluarga dengan menjadi pianis sebuah cafe. Di cafe inilah, ia merajut cinta dengan Ferly, pegawai cafe tersebut. Cinta mereka tentu saja tak biasa, karena bernuansa perbedaan yang tidak biasa.
Tantangan demi tantangan, hambatan demi hambatan harus dihadapi Angel. Sebagai manusia ia hampir menyerah, namun Tuhan selalu punya cara mengembalikan kekuatannya. Hingga pada akhirnya Tuhan akan memberikan jawaban terindah atas pertanyaan Angel yang pernah ia sampaikan ke Sang Ayah “Ayah, mengapa aku berbeda?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar