Hai
Sobat – Secret Of World kali ini akan menyajikan biografi Ilmuwan terkenal
yaitu : Abu Abdullah Muhammad al-Idrisi al-Qurtubi al-Hasani al-Sabti (1100 –
1165 atau 1166) adalah pakar geografi, kartografi, mesirologi, dan pengembara
yang tinggal di Sisilia, tepatnya di istana Raja Roger II. Muhammad al-Idrisi
lahir di kota Afrika Utara Ceuta (Sabtah) yang termasuk bagian Kekaisaran Murabitun
dan wafat di Sisilia.
Al-Idrisi
merupakan keturunan para penguasa Idrisiyyah di Maroko, yang merupakan
keturunan Hasan bin Ali, putra Ali dan cucu nabi Muhammad. "Syarif Al
Idrisi adalah dosen ilmu Geografi bagi orang-orang Eropa dan senantiasa
dianggap sebagai guru di sana selama tiga abad, karena pada waktu itu belum ada
suatu peta dunia selain yang telah dibuatnya". (Goother, ahli sejarah).
Al-Idrisi (1100 - 1166 M) dikenal masyarakat Barat sebagai seorang ahli
Geografi yang telah membuat bola dunia dari bahan perak seberat 400 ons untuk
Raja Roger II dari Sicilia (Sekarang kita kenal sebagai nama pulau di selatan
Italia).
Beberapa
mahasiswa menyanjungnya sebagai ahli Geografi terbesar di abad pertengahan.
Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Muhammad Ibn Muhammad Ibn Abdullah Ibn
Idris Ash Sharif. Ia dilahirkan di Ceuta, Spanyol tahun 493 H/1100 M. Idris
menempuh pendidikannya di Cordova. Seperti Geografer lainnya, ia pun bepergian
ke tempat-tempat yang jauh termasuk Asia dan Afrika, untuk mengumpulkan data
Geografi. Mayoritas Geografer muslim di masa Idris, telah mampu membuat ukuran
permukaan bumi yang akurat. Ketika itu beberapa peta dunia juga telah dibuat,
namun tak sesempurna karya Idris.
Dari
bahan-bahan yang telah dikumpulkan, Idris mengkombinasikan sendiri
temuan-temuannya menjadi sebuah pengetahuan baru. Karyanya banyak menyajikan
data komprehensif dari setiap wilayah di dunia. Sehingga saat itu Idris menjadi
sangat dikenal dan mulai dilirik oleh kalangan navigator laut Eropa dan
militer. Kemasyhuran Idris dan kompetensinya di bidang Geografi terdengar oleh
Roger II, Raja Norman dari Sicilia (1129-1140 M). Roger II mengundang dan
memfasilitasi Idris untuk membuat peta dunia paling baru saat itu.
Idris
menyanggupi, namun ia mengajukan syarat bahwa dalam peta itu ia ingin
memasukkan data wilayah Sicilia yang pernah berada di bawah kekuasaan kaum
muslimin sebelum Raja Roger berkuasa. Peta pesanan sang Raja diwujudkan Idris
ke dalam bentuk bola dunia (globe) seberat 400 ons, yang secara cermat memuat
danau dan sungai, kota-kota besar, daratan serta pegunungan. Idris membedakan
pula antara tanah yang subur (pertanian) dan tanah yang gersang. Ia juga
memasukkan beberapa informasi tentang jarak, panjang dan ketinggian secara
tepat. Bola dunianya itu dilengkapi dengan Kitab Al-Rujari (Roger's book),
sebagai bentuk penghormatan kepada Raja Roger.
Buku
ini digambarkan sebagai bentuk deskripsi paling teliti dan cermat di dunia pada
abad pertengahan. Buku Idris lainnya yang berjudul Nuzhat al-Mushtaq fi
Ikhtiraq al-Afaq (Kesenangan untuk Orang-orang yang Ingin Mengadakan Perjalanan
Menembus Berbagai Iklim) menjadi sebuah ensiklopedi yang berisi peta secara
detil dan informasi lengkap negara negara Eropa. Setelah menyelesaikan buku
itu, Idris membuat kembali sebuah kompilasi ensiklopedi yang lebih komprehensif
berjudul Rawd Unnas wa-Nuzhat al-Nafs (Kenikmatan Lelaki dan Kesenangan Jiwa).
Pengetahuannya
tentang kaum negro dari Timbuktu di Sudan dan asal sumber air sungai Nil di
Mesir menjadi salah satu bukti keakuratannya yang menakjubkan. Selain bidang
Geografi Idris juga memberi sumbangan bagi perkembangan ilmu kedokteran. Ketika
itu ia menyusun sebuah buku berjudul Kitab Al Jamili Sifat Ashtat al Nabatat.
Dalam buku tersebut, Idris membuat pandangan dan memadukan semua literatur dari
berbagai subjek ilmu kedokteran serta menggabungkannya dengan metode pengobatan
ilmuwan Islam ditambah dengan beberapa riset yang dikumpulkannya ketika ia
melakukan perjalanan.
Misalnya
nama-nama obat dalam beberapa bahasa, termasuk Berber (Arab), Suriah, Persia,
Hindi, Yunani dan bahasa Latin. Beberapa karyanya telah diterjemahkan ke dalam
berbagai bahasa, diantaranya ke bahasa Spanyol (1793), Jerman (1828), Perancis
(1840) oleh Amedie Jaubert, dan ke bahasa Italia (1885). Selama beberapa abad,
karya-karyanya menjadi buku yang sangat populer di daratan Eropa. Salah satu
bukunya yang telah diterjemahkan, diterbitkan di Roma pada tahun 1619. Nama
Al-Idris tidak dicantumkan pada terjemahan tersebut. Christopher Columbus
menggunakan peta asli yang dibuat oleh Idris. Al Idris wafat pada tahun 560
H/1165 M.
- Tokoh Ilmuwan Penemu - http://tokoh-ilmuwan-penemu.blogspot.com/2009/10/penemu-peta-bola-dunia-globe.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar