Cari Blog Ini

Selasa, 23 Oktober 2012

Gunung Padang





Gunung Padang yang terletak di Kabupaten Cianjur, Propinsi Jawa Barat, semakin terkenal keberadaannya. Hal ini dikarenakan diduga Gunung tersebut adalah sebuah piramida besar, atau bisa disebut juga dengan istilah punden berundak. Luas komplek bangunan dari situs gunung padang ini adalah 900 m2, ini berarti piramida atau punden berundak gunung padang merupakan yang terbesar di Asia.


Tak mudah untuk mencapai lokasi Gunung Padang. Butuh waktu empat jam dari Desa Salebu, menyusuri hutan pinus melewati sungai kecil Cikahuripan. Lalu masuk lagi ke hutan lindung, menempuh perjalanan di jalan sempit, menerobos semak belukar. Hingga sampai di sebuah mata air.
Menurut Ali, situs megalitikum Gunung Padang bukanlah piramida yang dibuat dengan beberapa ruangan di dalamnya, melainkan punden berundak. ”Jadi hasil tumpukan batu saja, tidak ada lorong di bawahnya,” ujar arkeolog dari Universitas Indonesia itu.
Punden berundak umumnya memiliki teras-teras bertingkat sebelum mencapai puncak bangunan. Selama ini, atau sejak ditemukan pada 1914, kata Ali, diketahui teras punden berundak membujur dari utara ke selatan. ”Ada dugaan, terasnya juga ada di kiri kanan atau timur dan barat gunung,” katanya.
Menurut Suganda, juru kunci situs, ada cerita rakyat yang berkembang di desa-desa sekitar kawasan situs ini. Konon, pada zaman kerajaan Padjajaran, Naganingrum, istri pertama Raja Padjajaran Prabu Kian Santang, pada saat hamil meminta dibangunkan istana di sebelah timur kerajaan Padjajaran.
Masyarakat sekitar meyakini, tumpukan batu yang tersusun rapi ini konon yang dipersiapkan untuk membuat istana. Namun karena anak yang sebelumnya diketahui berjenis kelamin laki laki pada saat lahir dibuang dan diganti dengan anak anjing, Prabu Kian Santang marah dan pembangunan keraton timur dibatalkan.
Fungsi situs Gunungpadang diperkirakan adalah tempat pemujaan bagi masyarakat yang bermukim di sana pada sekitar 2000 tahun S.M. Hasil penelitian Rolan Mauludy dan Hokky Situngkir menunjukkan kemungkinan adanya pelibatan musik dari beberapa batu megalit yang ada. Selain Gunungpadang, terdapat beberapa tapak lain di Cianjur yang merupakan peninggalan periode megalitikum
Juru kunci Situs Megalit Gunung Padang, di Kecamatan Campaka, Cianjur, Jabar, Senin, mengaku telah menemukan pintu masuk situs yang terletak dibagian timur 40 tahun yang lalu bersama ayahnya.
Dadi (52), juru kunci itu, menceritakan saat usianya 12 tahun, dia sering menemani ayahnya mencari sarang madu lebah liar yang ada di daerah tersebut. Ketika itulah, dia pernah masuk ke dalam perut situs melalui goa yang memiliki gerbang layaknya sebuah rumah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar